Saturday, 11 June 2022

Resensi "MAHARESA"



Hai Readers apa kabar? Kembali lagi dengan saya yang mau berbagi resensi buku yang dibaca bulan Juni ini. 

Ada dua novel yang udah selesai aku baca (tumben awal bulan udah beres dua buku😁) 

Kali ini aku mau resensi salah satunya. Ok, langsung saja baca ya! 


Judul     : MAHARESA

Penulis   : Maureen Theodora

Penerbit  : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun    : 2015

ISBN     : 978 602 03 1267 5

Jumlah    : 232 hlm


"Segala sesuatu ada waktunya. Ada waktu untuk tertawa, ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk bertemu, dan ada waktu untuk berpisah. Layaknya bunga bermekaran yang akan segera terganti oleh sinar mentari, dan daun-daun berguguran yang akan segera tertimbun oleh dinginnya salju. Semua berjalan silih berganti... "


Satu ungkapan mengawali cerita dalam novel ini. Maharesa, buku yang aku baca karena tertarik dengan tulisan blurb yang ada dibagian belakang sampulnya. 

Satu novel yang menceritakan kehidupan Giana dengan kedua sahabatnya, kakak-beradik yaitu Mahar dan Mahesa yang memiliki karakter berbeda. Mahar, si kakak yang pendiam dan penuh kasih sayang, sedangkan Mahesa, si adik yang ekspresif dan penuh kejutan. 

Meskipun begitu, keduanya memiliki hobi yang sama seperti ayahnya yaitu berselancar. Karena hobi ini mereka berbahagia berdekatan dengan laut Bali, dan karena hobi ini pula Mahesa hilang. 

Kepergian Mahesa membuat semua berubah, Giana berusaha melupakan Mahesa, sementara Mahar berjuang mengusir rasa bersalahnya. Dan ada beberapa tokoh lagi yang ikut meramaikan cerita novel ini. 

Cerita berawal dari gambaran suasana harmonis dan bahagianya antara dua keluarga bertetangga. Antara orang tua Giana dan orang tua Mahar Mahesa. Konflik mulai muncul saat Mahesa hilang dilautan. 

Bertahun-tahun berlalu, Mahar selalu berada di sisi Giana, mencintainya lewat persahabatan yang manis, selalu menjadi pendengar baik semua cerita Giana dan selalu siap membantu dan melindungi jika Giana ada kesulitan. 

Selepas SMA, mereka kuliah pada satu kampus yang sama meskipun dengan jurusan yang berbeda. Semua berjalan baik sampai suatu hari seorang kakak senior dikampus masuk ke kehidupan Giana. Bukan hanya itu dua sahabat barunya, Sutha dan Kikan, di kampus pun membuat Giana seolah tak ada waktu untuk untuk sekedar menceritakan pengalaman-pengalamannya pada Mahar sebagaimana biasa dia lakukan. 

Kakak seniornya ini sempat menarik perhatian Giana. Namun suatu hari dia dikecewakan, hingga akhirnya dia memilih Sutha tuk dijadikan pacar, yang sekaligus mengingatkan dia pada seseorang di masa lalu nya. Saat inilah konflik kembali muncul, sehingga hubungannya tak bertahan lama. 

Beberapa kali konflik dimunculkan di novel ini, sehingga pembaca akan merasakan bagaimana antara benci cinta dan persahabatan bercampur jadi satu. Kita bertanya-tanya akankah Giana kembali pada Sutha? Atau dia akan menerima Mahar yang diam-diam mencintainya? Masihkah ada perasaan cinta pada kakak seniornya? Bahkan kita akan semakin penasaran dengan akhir dari novel ini.

Saya pribadi yang pada awalnya mengira Maharesa itu adalah dua tokoh utama yang diceritakan dinovel ini, nyatanya Maharesa adalah satu nama untuk satu tokoh yang diceritakan diakhir novel ini. Penasaran siapa Maharesa ini? Readers bisa baca langsung novelnya ya! 


Yang jelas menurutku ini buku cocok sekali dibaca oleh remaja, bahasanya apik dan mengalir. Suasana beberapa tempat yang digambarkan dinovel ini juga cukup membantu pembaca membayangkan situasi yang diceritakan dinovel ini. Termasuk karakter tiap tokoh juga cukup jelas, sehingga pembaca bisa lebih menghayati isi ceritanya. 

Dan bagian cerita yang aku suka dan berkesan adalah bagian saat Giana dan teman-temannya mengikuti ospek mahasiswa baru, serasa ingat masa aku awal kuliah dulu. 😁

Oke deh, resensiku kali ini cukup sampai disini ya. Resensi ala aku, kurang lebihnya minta maaf ya. Masih belajar bikin resensi. 

Semoga resensi ini menginspirasi. 

Daaa.... 



Tuesday, 31 May 2022

Resensi " BACA BUKU INI SAAT ENGKAU LELAH"



Hai Readers! ...

Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat. Jika ada diantara Readers yang lagi sakit, semoga segera disembuhkan. Aamiin.

Wah, sudah lama aku tak berbagi di blog ini.

Kali ini aku mau berbagi resensi buku yang bulan ini aku baca.

Satu  buku yang sebenarnya sudah lama aku beli, dan berulang kali aku baca dari halaman pertama tapi tak selesai-selesai juga. Di bulan Mei ini aku mulai bertekad membaca buku kembali minimal satu buku dalam satu bulan. Dan pilihan buku yang menemaniku bulan Mei ini adalah buku yang diterbitkan Psikologi Corner.

Awalnya aku kira buku ini berisi tentang motivasi untuk orang-orang yang lelah dengan aktivitas kesehariannya, lelah bekerja, lelah sekolah, dan lainnya. Ternyata saat aku baca tiap lembar halamannya, aku temukan sesuatu yang sangat "luarrr biasah"

Berikut resensinya, selamat membaca!


Judul Buku : BACA INI SAAT ENGKAU LELAH (Sesungguhnya Berpura-pura Bahagia itu Melelahkan)

Penulis        : Munita Yeni

Penerbit       : Psikologi Corner

Tahun           : 2018

ISBN            : 978-602-5907-78-4

Jumlah halaman: 218 hal

"Aku terbuai dengan pikiranku sendiri, sampai-sampai aku merasa bisa baik-baik saja saat teman-temanku mulai mengambil langkah mundur. Aku merasa baik-baik saja karena aku punya kehidupan lain" (hal 15)

Ini adalah satu ungkapan seseorang yang memiliki dunia mars, yang dibahas di buku ini.  Seseorang yang berpura-pura bahagia padahal kenyataannya tidak, dia membayangkan kebahagiaannya sendiri di dunia mars yang ia ciptakan sendiri.

Dunia mars yang dimaksud adalah dunia "halu" yang dibuat seseorang yang "kesepian", yang mempunyai keinginan-keinginan tapi terhambat meraih keinginan itu karena karakter yang tidak dikenalnya, karena kegagalan memahami konsep diri. Dunia mars ini digambarkan oleh penulis di 17 halaman pertama buku ini. 

Berikutnya dibahas tentang aku ideal, dimana seseorang terkadang terjebak dengan kriteria orang ideal yang pada dasarnya bersifat subjektif. Dan pada saat yang sama merasa aku bukan orang ideal, merasa diri jauh dari manusia ideal menurut versinya. Contoh ketika seseorang memiliki "aku ideal" berupa wajah cantik, kulit putih, hidung mancung, pandai bergaul. Tapi kenyataanya dia merasa tidak cantik, tidak putih, tidak mancung dan tak pandai bergaul 

Keadaan seperti inilah yang membuat seseorang pada akhirnya menarik diri dari pergaulan, minder dan orang mengenalnya sebagai sosok pemalu dan "gak gaul." Menarik diri dari lingkungan sebenarnya dan menciptakan dunia sendiri yang dia rasa lebih membahagiakannya.

Inilah yang membuat seseorang merasa lelah, karena dia berusaha berpura-pura bahagia, membuat dunia mars (halu) nya sendiri, menganggap semua baik-baik saja. Padahal dibalik itu semua dia tahu, dia tak bahagia. 

Parahnya, jika aku ideal tidak sesuai dengan kenyataanya, dia akan mencari siapa yang salah dan bahkan sampai membenci dirinya sendiri karena tidak bisa se ideal yang dia inginkan. Beberapa kasus diungkap di buku ini, kasus dari kisah nyata dimana beberapa orang tersiksa karena kegagalan menemukan konsep diri yang positif dan akhirnya mencari kambing hitam yang menyebabkan dia tak seperti 'Aku Ideal" yang ia inginkan.Dan kebanyakan kasus disebabkan karena pola asuh orang tua yang keliru.

Dibuku ini juga dibahas, kita harus mulai lebih memperhatikan diri sendiri, jika ada beberapa sifat yang menjadi salah satu bentuk membenci diri sendiri yaitu: egois, terlalu sensitif,  suka beradu argumen, suka mengecam, pemarah, sulit memaafkan,cemburu, bukan pendengar yang baik, matrealistis berlebihan, merisaukan prestise, tak mau kalah, sulit menerima pujian, kasihan, dan rendah diri. Yang semua itu termasuk konsep diri negatif.

Yang jika konsep diri negatif ini dibiarkan terlalu lama,maka akan memicu gangguan psikologis seperti skizofrenia dan tipe menghindar. Di buku ini dibahas secara singkat tentang dua gangguan psikologis ini, termasuk gejala-gejala awalnya. Mungkin penulis ingin memberikan sekilas informasi pada para pembaca agar hati-hati jika memiliki salah satu gejala dari dua gangguan psikologis ini. Bahkan penulis memberikan tips agar bisa mengembangkan empat sikap positif yang bisa menyehatkan mental agar terhindar dari dua gangguan psikologis tersebut..

Di bab terakhir  sebelum penutup, penulis membahas tentang bagaimana cara agar terlepas dari rasa lelah yang sudah ada karena berpura-pura bahagia ini. Ada dua puluh lima kegiatan yang bisa dilakukan untuk membuat diri benar-benar bahagia yang intinya adalah kenali diri sendiri, terima apa adanya dan cintai diri sendiri dengan kegiatan-kegiatan yang membuat diri bahagia dengan sebenar-benarnya.

Jika Readers penasaran dengan dua puluh lima kegiatan yang dimaksud, langsung saja cari bukunya ya! Dijamin gak akan nyesel baca buku ini. Terutama buat Readers yang suka buku-buku bernuansa psikologi gitu. Karena penulis membuat tulisannya mudah dimengerti, ditambah beberapa kasus nyata yang ada di sela-sela tulisannya, membuat para pembaca bisa lebih faham dengan apa yang ingin disampaikan penulis.

Mungkin itu saja yang ingin aku bagi hari ini, semoga bermanfaat.

Dan bagi Readers yang tertarik dengan buku ini, bisa dicari di toko-toko buku. Kalau aku sendiri sih carinya di Toko Buku Online. So' Selamat berburu buku... Sampai jumpa lagi di tulisanku berikutnya! Daaa...

Tuesday, 24 August 2021

Resensi "Rumah Baru Vinka"



Bulan kemarin borong buku teenlit buat anak sulungku, salah satunya buku berwarna merah yang ada di tengah-tengah ini lho. Selamat membaca! 


Judul: Rumah Baru Vinka

Penulis: Ristee

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Cetakan ke: 21

Tahun: 2017

Dari judulnya saja kita bisa menebak kalau dalam novel ini ada tokoh Vinka yang akan jadi cerita utama, dan apa yang dimaksud dengan rumah Vinka? 

Ya, novel ini berkisah tentang Vinka yang sekolah di boarding school. Dan rumah baru yang dimaksud adalah asrama Balakosa, sekolah plus asrama pavorit dan elit. 

Pada awalnya Vinka tidak mau sekolah di Balakosa karena teman-teman satu band nya bersekolah di SMA yang berbeda. Uniknya sekolah ini membolehkan siswanya untuk pulang diakhir pekan dan masuk asrama lagi di hari seninnya. 

Hal ini yang membuat Vinka masih bisa latihan band dengan teman-temannya, walaupun berbeda sekolah. 

Disisi lain Vinka berkenalan dengan Alin, Naira, dan Kayla yang pada akhirnya jadi sahabat sejati. Meskipun pada awalnya dia tidak berharap memiliki teman di Balakosa, karena dia merasa cukup dengan teman-teman band nya. 

Beberapa peristiwa yang sering terjadi pada umumnya di asrama diceritakan di novel ini dengan bahasa dan gambaran yang ringan namun bisa membantu kita membayangkan peristiwa tersebut. Mulai dari perudungan, berurusan dengan wakil kepala sekolah, antri untuk mandi, antri untuk makan, memilih ekskul dan lain-lain. 

Vinka yang menjadi tokoh utama di novel ini memiliki karakter mandiri, cuek, dan sangat mencintai bandnya. Selain jadi ketua band, dia juga mahir membuat lagu. Hampir semua lagu yang dimainkan bandnya adalah ciptaannya. 

Namun tak disangka teman-teman bandnya mendepak Vinka dengan seenaknya. Hingga akhirnya Vinka membuat kelompok band baru di Balakosa. 

Banyak konflik yang disuguhkan di novel ini. Salah satunya adalah saat ada event lomba band antar sekolah. Di event tersebut grup band nya yang dulu, tampil membawakan lagu ciptaan Vinka, tapi salah satu personil nya mengatakan kalau lagu itu ciptaannya.

Novel ini sering membuat pembacanya menebak-nebak akhir dari setiap konflik yang terjadi, termasuk konflik pada event lomba band ini. Namun pada akhirnya konflik tersebut reda karena adanya persahabatan baru. 

Diakhir cerita Vinka membuat buku curhat yang kedepannya digunakan sebagai buku komunikasi antara dia dengan ketiga sahabat barunya. 

Secara keseluruhan, saya suka buku ini. Dan cukup rekomended buat dibaca anak-anak muda saat ini.

 🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Seperti apakah cerita lengkapnya? Dan seperti apa pula buku curhat yang dimaksud? Anda bisa langsung hunting bukunya. 🥰


Resensi "MAHARESA"

Hai Readers apa kabar? Kembali lagi dengan saya yang mau berbagi resensi buku yang dibaca bulan Juni ini.  Ada dua novel yang udah selesai a...