Beberapa hari terakhir ini media Televisi ramai mensosialisasikan "New Normal." Apa sebenarnya new normal itu?
New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Prinsip utama dari new normal itu sendiri adalah dapat menyesuaikan dengan pola hidup.
Masyarakat, akan menjalani kehidupan secara new normal hingga ditemukannya vaksin dan dapat digunakan sebagai penangkal virus corona. Transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru, ketika pandemi, yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai ditemukannya vaksin untuk Covid-19 (indonesia baik.id)
Masyarakat, akan menjalani kehidupan secara new normal hingga ditemukannya vaksin dan dapat digunakan sebagai penangkal virus corona. Transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru, ketika pandemi, yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai ditemukannya vaksin untuk Covid-19 (indonesia baik.id)
Beberapa kalangan menyebut kondisi seperti ini dengan istilah pemberlakuan herd immunity.
Apa itu herd immunity?
Herd immunity atau kekebalan kelompok adalah kondisi ketika sebagian besar orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu. Semakin banyak orang yang kebal terhadap suatu penyakit, semakin sulit bagi penyakit tersebut untuk menyebar karena tidak banyak orang yang dapat terinfeksi.
(www.alodokter.com)
artinya menyerahkan pada seleksi alam ; yang kuat bertahan, yang memiliki imun lemah akan meninggal dengan sendirinya.
Apapun itu namanya, satu hal yang pasti dengan keadaan pendemi ini, mengingatkan kita untuk mentafakuri kembali ungkapan:
اعمل لدنياك كأنك تعيش أبدا ، و اعمل لآخرتك كأنك تموت غدا
"Bekerjalah kamu untuk duniamu seakan kamu hidup selamanya, dan bekerjalah kamu untuk akhiratmu seakan kamu mati esok hari"
Ya, kematian yang selama ini selalu kita lupakan, padahal sungguh hal itu adalah keniscayaan. Pandemi corona ini mengingatkan kita akan kematian yang bisa saja datang secara tiba-tiba. New normal atau herd immunity sekalipun menjadikan kita agar selalu waspada agar tidak terkena virus corona yang sering kali pasiennya berujung pada kematian. Namun jangan sampai kita lupa, ada hal lain lagi yang harus kita waspadai yaitu mati dalam keadaan su'ul khotimah. Naudzubillahi min dzalik.
Karena itu selain menjaga diri menghadapi virus dengan persiapan vitamin, hand sanitazer, dis infektan dan lain-lain. Kita juga harus menjaga ruhiyah kita dengan mempersiapkan diri menghadapi pengadilan akhirat dengan selalu mendekatkan diri pada Sang Pencipta, Allah SWT. Meningkatkan iman dan taqwa, dan selalu memohon perlindungan-Nya.
Wallahu'alam
Agak beda sih dengan herd immunity. Itu sebenarnya seperti yang banyak dilakukan di awal masa pandemi. Beberapa negara membiarkan warganya beraktivitas seperti biasa.
ReplyDeleteSedangkan new normal adalah kita kembali beraktivitas namun dengan membangun kebiasaan2 baru sebagai bentuk penjagaan.
This comment has been removed by the author.
DeleteYups itulah perbedaannya. Selalu berdoa pandemi ini cepat berlalu.
DeleteBtw Terima kasih mba Farida sudah berkunjung 🥰
Kalau di Indonesia kayak'y mau new normal tapi banyak yg gak mematuhi protokol kesehatan. Haha. Berasa gak ada Covid bertebaran.
ReplyDeleteIya... Kadang aku ngeri sendiri. Semoga pandemi ini cepat berlalu ya mba.
DeleteTerima kasih sudah berkunjung mba Ima 🥰
Sedih melihat banyak yang nggak menerapkan protokol kesehatan. New normal bukan berarti kehidupan dengan pola lama. Harus lebih mengutamakan kesehatan.
ReplyDeleteIya... Seharusnya protokol kesehatan jadi perhatian semua orang.
DeleteTerima kasih mba sudah berkunjung🥰
Semoga warga semakin sadar untuk menjalankan protokol kesehatan. Mencintai diri sendiri dan mencintai orang lain yang ada di sekitarnya.
ReplyDeleteAamiin, terimakasih mba sudah berkunjung 🥰
DeletePendemi ini mengingatkan dan ngajarin kita tentang banyak hal.Ya gak cuma penyakit dalam arti sakit badan tapi juga pikiran yang galau .Dan kepada Tuhan sebaiknya kita berserah diri.
ReplyDeleteSip... Setuju banget.
DeleteTerima kasih sudah berkunjung mba 🥰
Diera new normal ini kita harus lebih peduli lagi dengan kesehatan dan kebersihan. Supaya kita tetap bisa beraktivitas diluar rumah dan terhindar dari virus corona.
ReplyDeleteSemoga pandemi ini segera berlalu dan semuanya bisa kembali beraktivitas seperti biasanya
Aamiin.
DeleteTrima kasih sudah mampir mba 🥰
Semoga ini bukan skenario herd immunity. Semoga ini hanya new normal yg memang harus diaplikasikan agar roda ekonomi terus berputar.
ReplyDeleteYap... Aamiin.
DeleteTerimakasih sudah berkunjung.
memang ya covid ini bikin semua carut marut, tapi bikin kita semakin dekat kepadaNya. lebih banyak ibadah dan doa, minta tolong sama Allah agar cepat diangkat virus ini.
ReplyDeleteIya... Aku pribadi malah jadi lebih sering mengingat kematian (dzikrul maut).
DeleteMenyeramkan ya herd immunity. Tapi melihat kebandelan orang Indonesia yang tetap ke tempat keramaian, kayanya herd immunity berlangsung aja tanpa disengaja
ReplyDeleteHm... Semoga pandemk ini cepat berlalu ya mba.
DeleteSebetulnya yang diterapkan new normal, tapi karena banyak yang abai, jadi kayak herd immunity. Pada akhirnya memang kita yg harus punya kesadaran pribadi. Jaga diri, jaga keluarga dan orang lain. Enggak lupa untuk banyak berdoa agar senantiasa dilindungi Allah dan agar pandemi ini segera berlalu.
ReplyDeleteSetuju....
DeleteAamiin.
Setuju....
DeleteAamiin.
Terima kasih sudah berkunjung mba 🥰
Dibagian terakhir tulisan mbak mengingatkan saya untuk menyiapkan semuanya mbak��. Tidak hanya jasmani yang kita siapkan tapi rohaninya ya mbak��
ReplyDeleteIya... Itulah yang ingin saya sampaikan pada semua reader. Self reminder.
DeleteSemoga kita semua termasuk orang2 yang senantiasa mempersiapkan diri, selain untuk kehidupan dunia juga mempersiapkan diri memperbanyak bekal untuk diakhirat.
Sangat mengecewakan memang, karena banyak yang menganggap new normal itu bener-bener kembali normal, anak-anak dilepaskan, dibiarkan saja berkeliaran ngumpul kesana kemari, begitu orangtua nya ditanya, "cuman main di lingkungan komplek aja, gak keluar-keluar komplek kok" lah pegimane kalo ada yang positif justru di dalam komplek. Entahlah, itulah mengapa disini masih zona merah dan bertambah semakin banyak, padahal daerah lain sudah pindah ke zona kuning dan zona hijau
ReplyDelete😱 Ya Allah... Mba tinggal di zona merah? Semoga ke depannya masyarakat di sana lebih faham dan mau melaksanakan protokol kesehatan, ya mba.
DeleteDan semoga tak jadi zona merah lagi. Aamiin
sedih deh melihat new normal tapi banyak yang g patuh sama protokol kesehatan ya..kemaren malah liat orang2 touring ke puncak
ReplyDeleteIya, mba.
DeleteAku kan tinggal di kabupaten. Aduh ...jalan raya macet terus pada mau ke pantai sama pegunungan. Mulai dari touring motor, sepeda santai sampai mobil mini bus.
Hm, padahal penduduk sekitar belum berani ke tempat2 seperti itu.
Katanya badan yang kuat, lahir dari pikiran yang sehat. Nah pikiran sehat ini yang bikin kita semangat menjalani hidup. Ulasan yang bagus. Bagaimana pun kesehatan ruhiyah harus dijaga. Sakit pun cepat sehat kalau ruhiyah kuat.
ReplyDeleteSip... Terimakasih sudah berkunjung mba.
DeleteBenar sih mba, setiap dari kita tentunya akan menghadapi kematian. Tapi paradigma pemikirannya lebih kepada tanggung jawab masing-masing orang dalam menjaga kesehatan banyak orang. Sedikit yang kita lakukan dengan mengikuti protokol kesehatan merupakan amalan baik yang bisa dipraktekkan jika belum bisa memberikan sumbangsih lain dalam mengatasi permasalahan pandemi Covid-19 ini.
ReplyDeleteSetuju 👍...
DeleteSemoga pandemi ini cepat berlalu, aamiin.
Terima kasih sudah berkunjung mba. 🥰
Ini yang banyak diperbincangkan. Keduanya punya akibat yg baik dan buruk. Yang terpenting jaga diri sendiri dulu dan ikuti protokol yang kesehatan yg sudah diberitahukan para ahli
ReplyDeleteSetuju sekali mba.
DeleteSemoga pandemi corona cepat berlalu aamiin.
Terima kasih sudah berkunjung mba. 🥰
Yang pasti kondisi pandemi ini membuat zikrul maut kita semakin sering ya, Mbak. New normal pun tetap harus waspada karena wabah belum mereda. Hanya kepada Allah segala usaha kita niatkan dan tawakkal
ReplyDeleteSetuju banget mba. Ikhtiar + doa + tawakal. 👍
DeleteTerima kasih mba sudah berkunjung 🥰
agak susah sih kalau cuma new normal aja. kalau sekarang sih kaya normal aja, nggak ada new newnya. jadi makin horor kalau mau ke mana-mana.
ReplyDeleteBetul...
DeleteSemoga pandemi ini cepat berlalu. Aamiin
Btw. Terima kasih mba sudah berkunjung.