Hai Readers apa kabar? Kembali lagi dengan saya yang mau berbagi resensi buku yang dibaca bulan Juni ini.
Ada dua novel yang udah selesai aku baca (tumben awal bulan udah beres dua buku😁)
Kali ini aku mau resensi salah satunya. Ok, langsung saja baca ya!
Judul : MAHARESA
Penulis : Maureen Theodora
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2015
ISBN : 978 602 03 1267 5
Jumlah : 232 hlm
"Segala sesuatu ada waktunya. Ada waktu untuk tertawa, ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk bertemu, dan ada waktu untuk berpisah. Layaknya bunga bermekaran yang akan segera terganti oleh sinar mentari, dan daun-daun berguguran yang akan segera tertimbun oleh dinginnya salju. Semua berjalan silih berganti... "
Satu ungkapan mengawali cerita dalam novel ini. Maharesa, buku yang aku baca karena tertarik dengan tulisan blurb yang ada dibagian belakang sampulnya.
Satu novel yang menceritakan kehidupan Giana dengan kedua sahabatnya, kakak-beradik yaitu Mahar dan Mahesa yang memiliki karakter berbeda. Mahar, si kakak yang pendiam dan penuh kasih sayang, sedangkan Mahesa, si adik yang ekspresif dan penuh kejutan.
Meskipun begitu, keduanya memiliki hobi yang sama seperti ayahnya yaitu berselancar. Karena hobi ini mereka berbahagia berdekatan dengan laut Bali, dan karena hobi ini pula Mahesa hilang.
Kepergian Mahesa membuat semua berubah, Giana berusaha melupakan Mahesa, sementara Mahar berjuang mengusir rasa bersalahnya. Dan ada beberapa tokoh lagi yang ikut meramaikan cerita novel ini.
Cerita berawal dari gambaran suasana harmonis dan bahagianya antara dua keluarga bertetangga. Antara orang tua Giana dan orang tua Mahar Mahesa. Konflik mulai muncul saat Mahesa hilang dilautan.
Bertahun-tahun berlalu, Mahar selalu berada di sisi Giana, mencintainya lewat persahabatan yang manis, selalu menjadi pendengar baik semua cerita Giana dan selalu siap membantu dan melindungi jika Giana ada kesulitan.
Selepas SMA, mereka kuliah pada satu kampus yang sama meskipun dengan jurusan yang berbeda. Semua berjalan baik sampai suatu hari seorang kakak senior dikampus masuk ke kehidupan Giana. Bukan hanya itu dua sahabat barunya, Sutha dan Kikan, di kampus pun membuat Giana seolah tak ada waktu untuk untuk sekedar menceritakan pengalaman-pengalamannya pada Mahar sebagaimana biasa dia lakukan.
Kakak seniornya ini sempat menarik perhatian Giana. Namun suatu hari dia dikecewakan, hingga akhirnya dia memilih Sutha tuk dijadikan pacar, yang sekaligus mengingatkan dia pada seseorang di masa lalu nya. Saat inilah konflik kembali muncul, sehingga hubungannya tak bertahan lama.
Beberapa kali konflik dimunculkan di novel ini, sehingga pembaca akan merasakan bagaimana antara benci cinta dan persahabatan bercampur jadi satu. Kita bertanya-tanya akankah Giana kembali pada Sutha? Atau dia akan menerima Mahar yang diam-diam mencintainya? Masihkah ada perasaan cinta pada kakak seniornya? Bahkan kita akan semakin penasaran dengan akhir dari novel ini.
Saya pribadi yang pada awalnya mengira Maharesa itu adalah dua tokoh utama yang diceritakan dinovel ini, nyatanya Maharesa adalah satu nama untuk satu tokoh yang diceritakan diakhir novel ini. Penasaran siapa Maharesa ini? Readers bisa baca langsung novelnya ya!
Yang jelas menurutku ini buku cocok sekali dibaca oleh remaja, bahasanya apik dan mengalir. Suasana beberapa tempat yang digambarkan dinovel ini juga cukup membantu pembaca membayangkan situasi yang diceritakan dinovel ini. Termasuk karakter tiap tokoh juga cukup jelas, sehingga pembaca bisa lebih menghayati isi ceritanya.
Dan bagian cerita yang aku suka dan berkesan adalah bagian saat Giana dan teman-temannya mengikuti ospek mahasiswa baru, serasa ingat masa aku awal kuliah dulu. 😁
Oke deh, resensiku kali ini cukup sampai disini ya. Resensi ala aku, kurang lebihnya minta maaf ya. Masih belajar bikin resensi.
Semoga resensi ini menginspirasi.
Daaa....
Wah penasaran jadinya,,,kirain Maharesa adalah dua tokoh utamanya, ternyata satu nama untuk satu tokoh yang diceritakan diakhir novel ini. Siapa ya..Pengin baca deh bukunya
ReplyDeleteiya, aku juga awalnya nyangka begitu mba... Rasanya kena frank... hihihi
DeleteEnak ya kalau baca novel yang cara berceritanya mengalir dan mudah dipahami. Bikin pembaca bisa langsung ikut masuk ke dalam cerita..
ReplyDeleteBetul mba, dan kalau ceritanya mengalir tuh bikin bukunya cepet selesai dibaca, dan aku mah suka kebawa perasaan. Btw, makasih ya sudah berkunjung.
DeleteBaca resensinya aja, cukup bikin senyum-senyum, jadi teringat manisnya kisah cinta, para remaja pasti suka nih :)
ReplyDeletewaah... aku jadi penasaran sama kisah cinta mba
Delete, saat remaja hehehe... Btw makasih ya sudah berkunjung.
benci dan cinta itu beda tipis kak wkwkwk. Jadi ingat jaman muda dulu nih
ReplyDeletehihihi... iya ya... Baca novel remaja jadi ingat masa muda, secara sekarang aku sudah emak-emak tapi masih suka novel remaja wkwkwk
DeletePastinya kisah masa kuliah ini yang seru dan gokil menyenangkan untuk dikenang ya. Bukan secamam kisah KKN di desa Penari hehehe
ReplyDeleteAbis ada benci dan cinta yg dibahas juga sih hehehe
aku malah belum lihat film nya yang lagi viral itu. Maklum, termasuk emak-emak yang agak penakut, hehehe. Btw, terima kasih sudah berkunjung.
Deletehwaa jadi ikutan ngebayangin masa2 ospek yang nyebelin wkwkwk, males banget masa2 ospek kuliahku dulu mbaa
ReplyDeleteMasa ospek itu nyebelin, jadi masih terekam di ingatan. Selalu berkesan, tapi ada yang kesannya baik ada yang nggak juga ya. Aku jadi ingat dulu, hari terakhir OSPEK harus datang sebelum shubuh buat shalat malam karena aku kuliah di IAIN. Sekarang sesudah berubah nama jadi UIN masih ada tradisi ini gak ya? Btw makasih mba sudah berkunjung.
Deleteseru deh kalau mengenang mas aremaja, duh kan ketauan ibu-ibu. teriima kasih ya resensinya mbaak...keep going keep writing
ReplyDeleteTak apa mba, aku juga udah jadi ibu-ibu ko :) Makasih supportnya.
DeleteNgga ada ceritanya cew sama cow bisa berteman. Pasti akan ada rasa yang berbeda dari salah satunya bahkan keduanya. Hihi, lucky im in love wif my best friend.
ReplyDeleteWaah, benarkah?... Jadi penasaran sama kisahnya mba🥰. Btw makasih ya sudah berkunjung.
DeleteWah seru ya, jumlah halamannya lumayan tapi bisa beres di awal bulan. Baca novel emang bikin kita enjoy baca ya, apalagi ceritanya seputar kehidupan dan persahabatan
ReplyDeleteIya, sengaja pilih novel remaja yang ringan-ringan buat refreshing pikiran emak-emak kaya aku. 🥰. Btw makasih kisah berkunjung mba.
DeleteBaca novel jadi salah satu cara healing. Penasaran dengan akhir ceritanya nih..
ReplyDeleteBetul sekali mba, secara emak-emak kaya aku kadang lupa kalau emak juga harus .bahagia, perlu "me time" di sela-sela "keriweuhan" (sibuk b. Sunda) urusan rumah tangga. Emak juga butuh healing🤭.
DeleteHubungan lelaki dengan perempuan pasti ribet. Apalagi kalau sudah main perasaan.
ReplyDeleteDan itu biasa kejadian pas remaja, kalau udah dewasa mah udah beda lagi ceritanya ya mba🥰
DeleteYang aku ingat, membuat novel apalagi novel remaja yang bahasanya cair itu, sulit. Aku ga pernah bisa, hihihi
ReplyDeleteWaah, kalau begitu mba nya pernah nulis novel yang lain donk, jadi penasaran. 🥰. Btw makasih sudah berkunjung.
DeleteSuka banget sama kisah benci lalu mencinta.
ReplyDeleteRasanya pernah melewati masa-masa benci, jadi pas suka terasa manisss..
Waah, benarkah? Boleh lah mba berbagi di sini🥰. Aku tunggu ceritanya ya.
DeleteSepertinya ceritanya bagus ya Mbak Jadi tertantang nih ingin membuat novel Semoga bisa kesampaian
ReplyDeleteAamiin, ayo mba semangat menulis...
Delete