Gairah Belajar Tumbuh Kembali
Pagi ini Feri datang sekolah di antar kembali oleh ibunya, alasannya karena Feri merajuk tidak mau ke sekolah jika tidak di antar ibunya. Aku hanya tersenyum mendengar penjelasan ibunya.
Ibunya berpamitan dan meninggalkan Feri di depan pintu kelas. Kali ini aku coba tak hiraukan dia sampai kegiatan shalat duha dan doa pagi bersama selesai. Aku tak membujuknya mengikuti kegiatan rutin pagi.
Setelah selesai kegiatan rutin, aku berbagi tugas dengan patnerku. Dia yang memenej kelas, aku yang menangani Feri.
Ku ajak Feri berjalan menuju perpustakaan. Tempat yang jadi pavorit semua anak di sekolah ini, Feri pun membuntuti ku dari belakang. Tapi saat kita sampai di pintu perpustakaan. Feri menghentikan langkahnya, aku pun tak memaksa. Kuraih tangan Feri dan mengajaknya duduk di teras perpustakaan. Dia pun duduk disampingku.
"Ferr, tau nggak. Dulu waktu ibu pertama kali melihatnya, ibu sangat kagum sama kamu. Kamu itu anak yang pandai" ucapku memulai pembicaraan, sambil memberi dua jempol tangan ke arah Feri.
Feri tersenyum malu.
"Ibu kaget loh sama jawabnmu kemarin, kalau kamu malas sekolah. Boleh ibu tahu kenapa?"
Feri menggeleng sambil tersenyum menggoda. "Fuih.. anak ini..." bisik batinku.
Aku pun mengalihkan pembicaraan, mulai dari bertanya tentang keluarga, jumlah saudara, nama ayah ibu, pekerjaan ayah ibu, nama saudara sampai berbicara tentang hobi nya. Tak terasa 25 menit pembicaraan aku dengan anak menggemaskan ini.
Aku lihat dia sudah lebih nyaman dan terbuka, lalu kutanyakan kembali pertanyaan awal "Kenapa Feri jadi tidak bersemangat?" tanyaku.
"Aku malas belajar karena semua yang diajari di kelas, semuanya sudah bisa. Aku sudah bisa baca. Aku sudah bisa berhitung 1 sampai 100."
Ow... Ternyata itu yang membuat Feri malas. Lalu saya langsung konsultasi ke bagian Litbang di sekolah kami.
Pak Ali, guru yang mengurus penelitian dan pengembangan sekolah, menyarankan aku memberi "ruang khusus" untuk Feri.
Sejak saat itu, dibuatlah program khusus buat Feri.
Program apakah itu????
BERSAMBUNG....
Monday, 11 November 2019
Resensi "Air Minum dari Langit"
Resensi
^^^^^^^^^^
Judul Buku: Air Minum dari Langit, 122 kisah yang menakjubkan dan menggetarkan iman
Nama Penulis: Ibnu Abdil Bari
Cetakan I : 2016
Penerbit: Tiga Serangkai
Halaman: xxii+354
"Aku berpesan padamu untuk membaca kisah hidup orang-orang shaleh, para sahabat Nabi, tabi'in, ahli ibadah, dan ahli zuhud dari kalangan ahlu sunnah. Berhentilah sejenak pada kabar-kabar mereka dan bacalah perjalanan hidup mereka. Sebab, itu akan memompa semangatmu dan menorehkan kehausan untuk meneladani mereka, atau setidaknya membuatmu malu terhadap dirimu sendiri. Malu pada Rabbmu saat engkau membandingkan hidup mereka dengan hidupmu sendiri. Jadi tadaburilah kisah-kisah mereka. Hiduplah bersama mereka, dalam kezuhudan, kewara'an, penghambaan, rasa khauf kepada Allah, ketawadhuan keindahan budi pekerti, dan kesabaran mereka." (Aid al-Qarni, hal xii)
Buku ini berisi tentang 122 kisah para sahabat Rasul SAW, para tabi'in, dan salafus shaleh yang diabadikan oleh para ulama terdahulu dalam buku-buku mereka, baik buku hadist, sejarah, biografi, fikih, akhlak, adab, maupun berbagai disiplin ilmu lain. Buku-buku tersebut termasuk buku klasik yang ditulis oleh ulama yang dikenal sahih periwayatannya.
Penulis selalu mencantumkan buku rujukan disetiap kisahnya, dengan maksud agar bisa dipertanggungjawabkan keilmiahannya pada para pembaca. Selain itu, penulis juga selalu memberi komentar disetiap kisah yang ditulisnya, meskipun setiap kisah sudah tersirat maknanya.
Membaca buku ini, membuat kita membayangkan betapa zuhud dan qona'ahnya kehidupan zaman dulu. Jika mereka mendengar kata akhirat, maka yang terbayang surga dan neraka ada di depan mata. Mereka benar-benar mengejar kebahagiaan akhirat, bahkan tak segan meninggalkan kenikmatan dunia yang sementara. Para Ulama yang dihormati, dan karomah sehingga do'a-do'anya yang mustajab membuat kita merinding membaca kisahnya.
Tiga ratus empat puluh satu halaman buku ini benar-benar penuh dengan kisah padat bermakna karena kisah-kisah tersebut diambil dari 25 lebih buku sumber karya para ulama.
Secara keseluruhan buku ini sangat bermanfaat untuk pembacanya, terutama bagi pembaca yang sedang membutuhkan siraman rohani, buku ini sangat saya rekomendasikan.
^^^^^^^^^^
Judul Buku: Air Minum dari Langit, 122 kisah yang menakjubkan dan menggetarkan iman
Nama Penulis: Ibnu Abdil Bari
Cetakan I : 2016
Penerbit: Tiga Serangkai
Halaman: xxii+354
"Aku berpesan padamu untuk membaca kisah hidup orang-orang shaleh, para sahabat Nabi, tabi'in, ahli ibadah, dan ahli zuhud dari kalangan ahlu sunnah. Berhentilah sejenak pada kabar-kabar mereka dan bacalah perjalanan hidup mereka. Sebab, itu akan memompa semangatmu dan menorehkan kehausan untuk meneladani mereka, atau setidaknya membuatmu malu terhadap dirimu sendiri. Malu pada Rabbmu saat engkau membandingkan hidup mereka dengan hidupmu sendiri. Jadi tadaburilah kisah-kisah mereka. Hiduplah bersama mereka, dalam kezuhudan, kewara'an, penghambaan, rasa khauf kepada Allah, ketawadhuan keindahan budi pekerti, dan kesabaran mereka." (Aid al-Qarni, hal xii)
Buku ini berisi tentang 122 kisah para sahabat Rasul SAW, para tabi'in, dan salafus shaleh yang diabadikan oleh para ulama terdahulu dalam buku-buku mereka, baik buku hadist, sejarah, biografi, fikih, akhlak, adab, maupun berbagai disiplin ilmu lain. Buku-buku tersebut termasuk buku klasik yang ditulis oleh ulama yang dikenal sahih periwayatannya.
Penulis selalu mencantumkan buku rujukan disetiap kisahnya, dengan maksud agar bisa dipertanggungjawabkan keilmiahannya pada para pembaca. Selain itu, penulis juga selalu memberi komentar disetiap kisah yang ditulisnya, meskipun setiap kisah sudah tersirat maknanya.
Membaca buku ini, membuat kita membayangkan betapa zuhud dan qona'ahnya kehidupan zaman dulu. Jika mereka mendengar kata akhirat, maka yang terbayang surga dan neraka ada di depan mata. Mereka benar-benar mengejar kebahagiaan akhirat, bahkan tak segan meninggalkan kenikmatan dunia yang sementara. Para Ulama yang dihormati, dan karomah sehingga do'a-do'anya yang mustajab membuat kita merinding membaca kisahnya.
Tiga ratus empat puluh satu halaman buku ini benar-benar penuh dengan kisah padat bermakna karena kisah-kisah tersebut diambil dari 25 lebih buku sumber karya para ulama.
Secara keseluruhan buku ini sangat bermanfaat untuk pembacanya, terutama bagi pembaca yang sedang membutuhkan siraman rohani, buku ini sangat saya rekomendasikan.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Resensi "MAHARESA"
Hai Readers apa kabar? Kembali lagi dengan saya yang mau berbagi resensi buku yang dibaca bulan Juni ini. Ada dua novel yang udah selesai a...
-
Hai Readers! ... Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat. Jika ada diantara Readers yang lagi sakit, semoga segera disembuhkan. Aamiin. ...
-
Beberapa hari terakhir ini media Televisi ramai mensosialisasikan "New Normal." Apa sebenarnya new normal itu? New normal ad...
-
Hai Readers apa kabar? Kembali lagi dengan saya yang mau berbagi resensi buku yang dibaca bulan Juni ini. Ada dua novel yang udah selesai a...