Tuesday, 31 May 2022

Resensi " BACA BUKU INI SAAT ENGKAU LELAH"



Hai Readers! ...

Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat. Jika ada diantara Readers yang lagi sakit, semoga segera disembuhkan. Aamiin.

Wah, sudah lama aku tak berbagi di blog ini.

Kali ini aku mau berbagi resensi buku yang bulan ini aku baca.

Satu  buku yang sebenarnya sudah lama aku beli, dan berulang kali aku baca dari halaman pertama tapi tak selesai-selesai juga. Di bulan Mei ini aku mulai bertekad membaca buku kembali minimal satu buku dalam satu bulan. Dan pilihan buku yang menemaniku bulan Mei ini adalah buku yang diterbitkan Psikologi Corner.

Awalnya aku kira buku ini berisi tentang motivasi untuk orang-orang yang lelah dengan aktivitas kesehariannya, lelah bekerja, lelah sekolah, dan lainnya. Ternyata saat aku baca tiap lembar halamannya, aku temukan sesuatu yang sangat "luarrr biasah"

Berikut resensinya, selamat membaca!


Judul Buku : BACA INI SAAT ENGKAU LELAH (Sesungguhnya Berpura-pura Bahagia itu Melelahkan)

Penulis        : Munita Yeni

Penerbit       : Psikologi Corner

Tahun           : 2018

ISBN            : 978-602-5907-78-4

Jumlah halaman: 218 hal

"Aku terbuai dengan pikiranku sendiri, sampai-sampai aku merasa bisa baik-baik saja saat teman-temanku mulai mengambil langkah mundur. Aku merasa baik-baik saja karena aku punya kehidupan lain" (hal 15)

Ini adalah satu ungkapan seseorang yang memiliki dunia mars, yang dibahas di buku ini.  Seseorang yang berpura-pura bahagia padahal kenyataannya tidak, dia membayangkan kebahagiaannya sendiri di dunia mars yang ia ciptakan sendiri.

Dunia mars yang dimaksud adalah dunia "halu" yang dibuat seseorang yang "kesepian", yang mempunyai keinginan-keinginan tapi terhambat meraih keinginan itu karena karakter yang tidak dikenalnya, karena kegagalan memahami konsep diri. Dunia mars ini digambarkan oleh penulis di 17 halaman pertama buku ini. 

Berikutnya dibahas tentang aku ideal, dimana seseorang terkadang terjebak dengan kriteria orang ideal yang pada dasarnya bersifat subjektif. Dan pada saat yang sama merasa aku bukan orang ideal, merasa diri jauh dari manusia ideal menurut versinya. Contoh ketika seseorang memiliki "aku ideal" berupa wajah cantik, kulit putih, hidung mancung, pandai bergaul. Tapi kenyataanya dia merasa tidak cantik, tidak putih, tidak mancung dan tak pandai bergaul 

Keadaan seperti inilah yang membuat seseorang pada akhirnya menarik diri dari pergaulan, minder dan orang mengenalnya sebagai sosok pemalu dan "gak gaul." Menarik diri dari lingkungan sebenarnya dan menciptakan dunia sendiri yang dia rasa lebih membahagiakannya.

Inilah yang membuat seseorang merasa lelah, karena dia berusaha berpura-pura bahagia, membuat dunia mars (halu) nya sendiri, menganggap semua baik-baik saja. Padahal dibalik itu semua dia tahu, dia tak bahagia. 

Parahnya, jika aku ideal tidak sesuai dengan kenyataanya, dia akan mencari siapa yang salah dan bahkan sampai membenci dirinya sendiri karena tidak bisa se ideal yang dia inginkan. Beberapa kasus diungkap di buku ini, kasus dari kisah nyata dimana beberapa orang tersiksa karena kegagalan menemukan konsep diri yang positif dan akhirnya mencari kambing hitam yang menyebabkan dia tak seperti 'Aku Ideal" yang ia inginkan.Dan kebanyakan kasus disebabkan karena pola asuh orang tua yang keliru.

Dibuku ini juga dibahas, kita harus mulai lebih memperhatikan diri sendiri, jika ada beberapa sifat yang menjadi salah satu bentuk membenci diri sendiri yaitu: egois, terlalu sensitif,  suka beradu argumen, suka mengecam, pemarah, sulit memaafkan,cemburu, bukan pendengar yang baik, matrealistis berlebihan, merisaukan prestise, tak mau kalah, sulit menerima pujian, kasihan, dan rendah diri. Yang semua itu termasuk konsep diri negatif.

Yang jika konsep diri negatif ini dibiarkan terlalu lama,maka akan memicu gangguan psikologis seperti skizofrenia dan tipe menghindar. Di buku ini dibahas secara singkat tentang dua gangguan psikologis ini, termasuk gejala-gejala awalnya. Mungkin penulis ingin memberikan sekilas informasi pada para pembaca agar hati-hati jika memiliki salah satu gejala dari dua gangguan psikologis ini. Bahkan penulis memberikan tips agar bisa mengembangkan empat sikap positif yang bisa menyehatkan mental agar terhindar dari dua gangguan psikologis tersebut..

Di bab terakhir  sebelum penutup, penulis membahas tentang bagaimana cara agar terlepas dari rasa lelah yang sudah ada karena berpura-pura bahagia ini. Ada dua puluh lima kegiatan yang bisa dilakukan untuk membuat diri benar-benar bahagia yang intinya adalah kenali diri sendiri, terima apa adanya dan cintai diri sendiri dengan kegiatan-kegiatan yang membuat diri bahagia dengan sebenar-benarnya.

Jika Readers penasaran dengan dua puluh lima kegiatan yang dimaksud, langsung saja cari bukunya ya! Dijamin gak akan nyesel baca buku ini. Terutama buat Readers yang suka buku-buku bernuansa psikologi gitu. Karena penulis membuat tulisannya mudah dimengerti, ditambah beberapa kasus nyata yang ada di sela-sela tulisannya, membuat para pembaca bisa lebih faham dengan apa yang ingin disampaikan penulis.

Mungkin itu saja yang ingin aku bagi hari ini, semoga bermanfaat.

Dan bagi Readers yang tertarik dengan buku ini, bisa dicari di toko-toko buku. Kalau aku sendiri sih carinya di Toko Buku Online. So' Selamat berburu buku... Sampai jumpa lagi di tulisanku berikutnya! Daaa...

Resensi "MAHARESA"

Hai Readers apa kabar? Kembali lagi dengan saya yang mau berbagi resensi buku yang dibaca bulan Juni ini.  Ada dua novel yang udah selesai a...