Sunday, 19 November 2017

Kuliner Ciwidey (Kampung Gombong)

Hari ahad tuk sebagian orang merupakan hari keluarga. Karena pada hari ahad semua anggota keluarga berkumpul, istirahat dari aktivitas bekerja, dan belajar. 

Untuk pertama kalinya, di blog ini saya mau share tempat makan yang recomended di daerah ciwidey. Namanya kampung gombong (kg) KG ini tempatnya cukup strategis, ada di pinggir jalan ciwidey, buat para pembaca blogku yang lagi diperjalanan mau ke tempat wisata ciwidey, tapi kecapean atau ingin rehat sejenak buat makan atau melepas lelah, tempat ini bisa dijadikan pilihan. 

Kampung Gombong, dari namanya saja, sudah bikin penasaran seperti apa penampakan KG ini? Seperti kebanyakan tempat makan, di KG ini disediakan 2 pilihan bentuk tempat makan, yaitu duduk dimeja kursi meja makan, dan lesehan. 

Namun yang unik di KG ini adalah ada satu tempat yang di desain untuk lebih santai, yaitu "lahan rumput sintetis" Sudah pasti yang datang dengan rombongan anak2 pasti suka deh... soalnya anak2 paling suka jalan tanpa alas kaki. Selain itu ada pula satu ayunan kain (hammock) yang sengaja di ikatkan pada pohon, serasa lagi kemping. Buat anak-anak yang saat bayinya pernah tidur di "ayunan" jadi ajang bernostagia... hehe. 

Fasilitas, lumayan oke. Buat acara keluarga juga cocok, gosipnya bisa pinjam sound sistem (pengeras suara) GRATIS... Mushola juga ada.  

Untuk menu... standar lah, yang jelas anak-anakku gak ada yang komplen, waktu itu kita pesannya masakan sunda sama gurame bakar. Kalau menurut suamiku sih rasa ikan bakar guramenya recomended banget... (hehe... bukan promosi yah!) 

 Oke... mungkin itu sekilas gambaran KG yang bisa aku share... moga bermanfaat...

Sunday, 12 November 2017

Tips mengajar tuk guru pemula

Guru pemula? Tenang saja, Kami punya tips-nya!

BY RUANGGURU · JAN 28, 2016

Untuk yang berencana menjadi guru, tepuk tangan dari kami! Kami bangga dengan orang-orang yang sudah membulatkan tekadnya untuk mengabdi pada dunia pendidikan.

Di awal mula mengajar, tentunya akan terasa sangat nervous. Mungkin masih ada keraguan pada diri sendiri seperti “kira-kira murid ngerti ngga ya?”, “cara mengajarnya udah bener belom ya?”, “tadi terlihat kaku ngga ya selama mengajar?” dan... keraguan-keraguan lainnya.

Tenang saja! Kami punya tips untuk guru pemula yang akan mulai mengajar. Dengan mengikuti tips berikut, pasti bisa membantu untuk siap mengajar seperti meski baru hari pertama. Yuk dibaca!

Berencana menjadi guru? Pasti bisa!

1. Siapkan Materi

 Siapkan materi, supaya lebih siap!
Siapkan materi belajar dari jauh hari, dengan begitu bisa mempermudah untuk mengevaluasi apakah materi yang sudah dibuat sudah sesuai atau belum. Bisa juga meminta saran dari teman yang juga pengajar sebagai panduan untuk penyusunan materi.

Pastikan juga sudah menguasai semua materinya ya! Jadi akan selalu siap memberikan jawaban terbaik untuk pertanyaan yang diajukan oleh murid. Kalau nantinya ada pertanyaan yang belum bisa dijawab, jangan asal jawab ya! Lebih baik dicatat dulu saja pertanyaannya, nanti pada pertemuan berikutnya baru berikan penjelasan yang tepat. Oke?

2. Latihan, latihan dan latihan!

 Latihan dulu yuk!
Supaya nanti tidak canggung saat mengajar pertama kali, tidak ada salahnya untuk mencoba latihan dulu. Bisa dicoba dengan latihan di depan kaca atau kalau mau lebih baik lagi ada volunteer yang siap jadi teman untuk latihan. Waktunya singkat saja, yang penting bagaimana nantinya menampilkan diri di depan calon murid bisa tergambarkan.

Setelah latihan, coba meminta feedback juga dari teman apa saja yang bisa diperbaiki. Nah, kebayang kan nanti saat mengajar akan seperti apa?

3. Sebelum mengajar pastikan perut terisi!

 Jangan lupa makan sebelum mengajar
Dengan perut yang sudah terisi, akan membantu untuk meningkatkan konsentrasi lebih baik lagi sehingga akan tetap fokus saat mengajar. Jadi, jangan lupa makan yang cukup ya!

4. Mulai dari perkenalan diri

 Perkenalkan diri diawal
Saat pertemuan pertama dengan murid, coba perkenalkan diri sendiri terlebih dahulu. Tujuannya supaya murid tidak akan merasa asing dengan kehadiran guru barunya.

Persiapkan perkenalan diri dengan baik ya, karena first impression akan menentukan bagaimana calon murid menilai pengajar barunya. Saat memperkenalkan diri, tunjukkan diri sebagai pribadi yang ramah namun tetap tegas sehingga murid akan merasa nyaman tapi di saat bersamaan tetap hormat pada pengajarnya. Jangan lupa berikan senyum terbaik untuk mereka juga, ya!

5. Berikan Contoh

 Beri contoh untuk materi pelajaran
Adakalanya, ada materi yang sulit dipahami yang membuat murid sulit mengerti. Untuk antisipasi hal ini, pastikan sudah mempersiapkan contoh dari materi tersebut dengan kehidupan nyata yang sering terjadi sehari-hari sehingga membantu murid lebih mengerti.

7. Selipkan Humor

 Buat murid tertawa
Meski proses belajar butuh keseriusan, tapi jangan lupa untuk selipkan humor dan tetap santai saat mengajar. Dengan adanya humor, bisa mencairkan suasana dan meningkatkan konsentrasi murid. Apalagi ketika murid sudah mulai terlihat bosan bahkan ngantuk. Nah! Saat yang tepat untuk mengeluarkan jurus humor. Biar murid kembali fresh untuk memperhatikan pelajaran lagi. Ayo tertawa bersama :)

7. Apresiasi Usaha Murid

 Ingat! Selalu beri apresiasi untuk murid ya!
Selalu ingat untuk memberikan penghargaan kepada murid yang berusaha. Misalnya untuk murid yang secara aktif bertanya atau mencoba menjawab pertanyaan. Jangan hiraukan benar atau salahnya dari pertanyaan atau jawaban yang diberikan, selama murid sudah mencoba itu merupakan hal positif. Dengan sikap ini, tujuannya untuk mendorong murid lainnya untuk proaktif juga di kelas.

8. Akhiri Dengan Senyuman!

 Keep smile :)
Setelah selesai, akhiri jam belajar dengan senyuman ya! Dengan tersenyum, itu bisa menunjukkan diri sebagai pengajar yang friendly dan menyenangkan. Ini juga menunjukkan bahwa pengajar juga menikmati saat-saat mengajar dengan murid. Smile!

Itulah tips-tips mengajar untuk pemula dari kami. Hal terpenting adalah sudah menyiapkan semuanya dengan matang. Mau nanti bagaimana hasilnya, yang penting sudah memberikan yang terbaik.

Dengan sering mengajar, seiring waktu akan terbiasa dan semakin mahir. Jadi jangan khawatir ya! Goodluck for you!

Sumber: Ruangguru blog

Wednesday, 8 November 2017

Apakah profesi coach itu? -part 2

Oleh : Ina Rizqie Amalia, PCC

Dari : Buku Sukses Menjadi Professional Coach



Menyambung tentang Profesi Coach, berikut beberapa pertanyaan yang biasa kami terima sebelum menempuh profesi coach :

1. Saya seorang pimpinan dan karyawan di perusahaan, apakah saya bisa menjadi seorang Coach?

Tentu bisa, kita dapat menggunakan kompetensi dan keterampilan kita sebagai seeorang coach di dalam perusahaan untuk mendorong kinerja dan produktivitas tim kerja. Apabila pendekatan coaching ini diaplikasikan secara menyeluruh dan konsisten di dalam perusahaan maka akan tercipta budaya coaching yang mampu menciptakan SDM dengan produktivitas tinggi sehingga mampu untuk mengakselerasi perkembangan perusahaan menjadi lebih cepat.

2. Saya seorang ibu rumah tangga, bisakah saya menjadi seorang Coach?

Jika kita memiliki passion untuk selalu membantu orang lain serta memiliki dorongan yang kuat dalam diri untuk selalu konsisten belajar dan berlatih, akan sangat bisa menjadi seorang coach. Saat kita membantu orang lain melalui pendekatan coaching, sebagai seorang coach kita juga akan merasakan pengembangan di dalam diri sendiri.

Pengetahuan dan keterampilan coaching ini juga dapat diaplikasikan untuk keluarga dan orang-orang terdekat kita.

3. Saya seorang pemilik bisnis, apakah saya bisa menjadi seorang Coach?

Dengan menginvestasikan waktu belajar menjadi seorang Professional Coach, kemampuan kita dalam mengembangkan dan mendorong kinerja tim akan menjadi lebih efektif. Dampak yang diberikan dapat dirasakan dan terlihat dari perkembangan dan pertumbuhan bisnis dengan akselerasi yang optimal.

Selain itu, kita juga dapat menggunakan keterampilan menjadi seorang bisnis Coach yang handal karena telah mengaplikasikannya di dalam perusahaan sendiri dengan berbagi cerita sukses dan membantu pemilik bisnis lainnya untuk mengembangkan usaha mereka.

4. Jika saya tidak berpengalaman dalam pengembangan SDM, apakah saya bisa menjadi seorang Coach?

Selama kita mempunyai passion dalam pengembangan potensi diri, senang membantu orang lain, mampu meluangkan waktu untuk terus belajar, konsisten berlatih dan menggunakan kompetensi dalam sesi coaching, serta mampu mendorong diri untuk memotivasi diri dalam mencapai keinginan maka kita dapat menjadi Coach yang profesional. Dengan bimbingan dari Senior Coach dan bergabung di dalam komunitas Professional Coach, kita akan mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan serta mengasah keterampilan untuk menjadi seorang Professional Coach dalam waktu tiga sampai lima tahun, tentunya dengan catatan bahwa kita harus dapat melakukan secara konsisten dalam mendemonstrasikan keterampilan dari waktu ke waktu.

5. S
aya dari institusi edukasi, pendidikan, sekolah, universitas, apakah saya perlu menjadi seorang Professional Coach?

Lembaga edukasi dan institusi belajar-mengajar wajib mengetahui tentang pendekatan pengembangan potensi diri melalui pendekatan coaching.

Sangat disarankan pada lembaga edukasi memiliki pendidik atau tim pengajar yang memiliki kompetensi sebagai seorang Coach. Kompetensi tersebut sangat bermanfaat dalam menciptakan sesi belajar-mengajar yang sangat humanis dan memberikan kesempatan pada siswa untuk mengenali dan mengeluarkan potensi-potensi diri yang dimilikinya.

Category: Blog, Coaching
By Loop Indonesia
August 31, 2017
Apakah profesi coach itu?

Oleh : Ina Rizqie Amalia, PCC
Dari : Buku Sukses Menjadi Professional Coach

Coach adalah profesi baru yang telah disarikan dari konsep keilmuan psikologi, bisnis, evolusi, filsafat, spiritualitas dan keuangan untuk membantu dan membawa manfaat kepada individu, perusahaan, pengusaha, profesional maupun pemilik bisnis.

Profesi ini merupakan profesi mulia dan pada saat bersamaan dapat dijadikan sebagai profesi untuk menambah penghasilan. Coach bersama coachee bekerja sama dengan cara bermitra dan bersinergi selama durasi waktu tertentu dari kisaran tiga bulan sampai dengan satu tahun, bahkan bisa lebih.

Dari begitu banyak professional coach yang kami temui, kami menemukan beberapa hal yang sama:

1. Memiliki passion.
Coach bekerja tidak hanya dengan keterampilan dan kompetensi, namun juga menggunakan hatinya, kekuatan dirinya, dan memiliki passion dalam membuat orang lain berkembang. Ia bekerja dengan cinta, kasih dan landasan kemanusiaan yang kuat.

2. Memiliki etika profesi, keterampilan, dan kompetensi yang memadai.
Umumnya seorang professional coach menempuh pendidikan coaching yang telah diakui di dalam maupun luar negeri. Dalam pendidikannya seorang coach akan belajar mengenai etika profesi, kompetensi dan keterampilan dalam menghadapi berbagai karakter dan situasi. Selain belajar, institusi pendidikan coaching umumnya mendorong siswanya untuk mengaplikasikan sesi-sesi coaching dan juga melakukan praktik coaching, sehingga kaya dengan pengalaman. Pelatihan coaching adalah tempat mendapatkan ilmu, keterampilan, kompetensi, etika, pengalaman dan networking. Durasi pelatihan coaching yang mencakupi hal tersebut memiliki durasi belajar dari 3 bulan – 1 tahun. Sebagai referensi tambahan, untuk menjadi Member of International Coach Federation (ICF), coach wajib menyelesaikan minimum 60 jam training yang telah disetujui atau diakui oleh ICF.

3. Menghormati dan menghargai orang lain.
Seorang coach adalah mitra yang menempatkan setiap orang sama dan menghargai perbedaan dan keunikan dari masing-masing individu. Ia mampu melihat sudut pandang yang berbeda dan lebih besar. Seandainya ada perbedaan, ia mampu menghargai dan melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Walaupun begitu, ia mampu berbicara atas nama dirinya sendiri dengan apa yang ia yakini dan percayai dari nilai-nilai dirinya.

4. Memiliki latar belakang beragam.
Coach bisa datang dari berbagai latar belakang. Ia bisa saja datang dari pendidikan psikologi, manajemen, bisnis, keuangan, ekonomi, teknik, dan lain sebagainya. Mereka umumnya juga memiliki pengalaman kerja yang beragam, mulai dari CEO, pemilik bisnis, karyawan, bagian keuangan, guru, dosen, wiraswasta, ibu rumah tangga, bahkan yang baru lulus kuliah.
Biasanya mereka memiliki segmentasi klien dari lingkungannya. Contoh seorang CEO atau pemimpin perusahaan, umumnya menjadi seorang executive coach, lalu seorang karyawan dapat menjadi corporate coach, wiraswasta dan pemilik bisnis dapat menjadi business coach, ibu rumah tangga dapat menjadi family atau life coach, yang baru lulus kuliah bisa menjadi coach untuk anak-anak muda atau pemimpin muda di kampus atau sekolah.

Menjadi coach bisa juga dilihat berdasarkan passionnya. Misalkan seorang karyawan menjadi parenting coach, karena ia memiliki passion dalam parenting. Atau seorang CEO yang menjadi coach untuk para wirausahawan muda, karena ia memiliki kecintaan dalam mengembangkan pemuda melalui kewirausahaan.

Category: Blog, Coaching
By Loop Indonesia
August 28,

ingin yang terbaik untuk anak

Ingin yang terbaik untuk anak...
Semua orang tua pasti ingin melakukan apapun yang terbaik untuk anak-anaknya, Begitupun aku....

Hari ini sepulang mengaji, anakku bercerita tanpa titik dan koma tentang kegiatan lomba di tempat mengajinya, dia bercerita kalau teman dan saudaranya mengikuti lomba yang diadakan di tempat mengajinya, bercerita ada yang menang lomba, bercerita ada yang dapat jadiah dan seterusnya. Namun sebagai seorang guru, yg pernah belajar sedikit ilmu psikologi, aku lihat mimik muka, cara bicara dan bahasa non verbal anakku yang menunjukkan  jika dibalik semangatnya bercerita dia terlihat menutupi satu perasaan sedih, lalu tuk memastikan aku tanya.

"Lalu ceuceu ikut lomba apa?"
"Nggak ikut, ceuceu cuman nonton aja"
"Kenapa nggak ikut?"
"Da, nggak mau"

Selanjutnya ku coba sedikit memotivasi, "Lain kali kalau ada lomba, coba ikuti"
Namun jawabnya "Da, ceuceu mah nggak mau... jangan dipaksa donk". Kalimat penutup yang tak ku coba buka lagi....

Aku tau percis seperti apa anakku, dia sangat pandai bercerita, hanya saja dia pemalu. Butuh motivasi namun tak perlu memaksa.
Sayangnya di sekolahnya saat ini, potensi anakku kurang tergali. Kecerdasan bahasanya kurang di asah...

Aku sadar, aku harus berbuat sesuatu, agar kelak tak ada kata menyesal karena belum berusaha mengarahkan potensi anakku... Tapi bagaimana caranya?....

Ok... ku coba list rencana:
1. Cari sekolah terbaik tuk anak, nanti ditingkat selanjutnya.
2. Tanyakan pada anak kegiatan apa yang ia sukai.
3. Mengarahkan hobi anak, yang bisa jadi itu adalah potensinya.
4. Rutinkan ke toko buku atau perpustakaan, tuk mengasah kecerdasan berbahasanya.
5. Bismillah.... aku akan memulainya besok... insyaa allah.


Friday, 3 November 2017

artikel di blog hilang...

Buat Blog Lagi....

Sedih rasanya bbrp artikel yang pernah ku buat di blog hilang semua, sampai saat ini belum ku temukan...
Berulang kali mencari artikelku, ttp gagal terus. Dari pada habis waktu cari artikel2ku yang lama... coba move on....
Mulai nulis lagi....

Coba share artikel di blog tetangga... lupa belum izin dulu, jd aku hapus sementara coba cari cara gimana "mendapat izin share artikel tetangga sebelah"

Huff... tak terasa sudah jam 3 pagi. Off dulu dech...
Mdh2an ke depannya bisa rutin share lagi, biar tidak menghilang lagi blog ini....


Resensi "MAHARESA"

Hai Readers apa kabar? Kembali lagi dengan saya yang mau berbagi resensi buku yang dibaca bulan Juni ini.  Ada dua novel yang udah selesai a...