Tiada satupun yang mengenal diriku, bahkan diriku sendiri. Tiada yang tahu apa yang kuinginkan, bahkan dirikupun tak tahu. Tiada yang tahu apa yang kubutuhkan, bahkan aku sendiri tak tahu. Yang ku tahu hanya Engkaulah Ya Allah, Yang Maha Tahu.
Dalam keheningan, dalam kesunyian, dalam kesendirian. Kudekap Alquran didada dan ku terus bertanya: Siapa aku? Oh... Ya Rabbi, berikanlah jawabannya, karena aku hanya makhluq-Mu yang tak tahu. Dan hanya Kau-lah Yang Maha Tahu.
Yaa ayyuhannas, Wahai manusia.
Yaa ayyuhalladziina aamanu, Wahai orang-orang beriman.
Dalam keheningan, dalam kesunyian, dalam kesendirian. Kubuka Alquran, dan kutemukan kalimat-kalimat itu. Apakah ini seruan-Mu untuk ku? Benarkah aku ini manusia? Apakah aku ini orang beriman?
Jika ya aku manusia, maka kemana rasa kemanusiaanku, tika melihat anak-anak kecil tidur beralaskan bumi dan beratapkan langit? Mana kemanusiaanku ketika melampiaskan kemarahanku dengan mendzalimi orang? Mana kemanusiaanku ketika kusering menganiaya orang karena keserakahan?
Oh... Ya Rabbi... sudah hilangkah rasa kemanusiaanku? Lalu apakah aku pantas disebut manusia?
Jika aku bukan manusia, apa boleh aku disebut orang beriman?
Jika aku ini orang beriman, kemanakah keimananku saat ku asyik dengan segala dosa dan kemaksiatan? Dimanakah keimananku, saat sibuk dengan urusan dunia sedang akhirat ku lupakan? Dimanakah keimananku, saat ku lupakan Allah Yang Maha Mengawasi?
Ya Allah, ampuni aku... aku bukanlah manusia terbaik-Mu dan aku bukanlah orang beriman yang dekat dengan-Mu, tapi kumohon Ya Robb, Izinkan aku mengetuk pintu-Mu dan memohon pada-Mu, berilah kembali rasa kemanusiaan dan keimanan yang sempat hilang dalam diriku, atau telah sengaja kuhilangkan.
Rabbi... aku bertobat pada-Mu, kumohon berilah ku kesempatan untuk berusaha menjadi manusia dengan keimanan yang teguh, sehingga nama-Mu senantiasa ada dalam hati, ucapan, dan perilaku ku.
Ilaahi... berilah aku ketegaran mengisi sisa-sisa usiaku dengan senantiasa mengingat-Mu dan bersabar dalam menjalankan segala perintah-Mu, bersabar dalam menjauhi larangan-Mu, serta bersabar dengan segala ketentuan-Mu atas diriku. Hingga kelak aku dapat berjumpa dengan-Mu, Dzat yang selalu kurindu.
Note: (Ayat Qudsi)
Allah berfirman: "Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri pada-Ku dengan suatu amal lebih Ku-sukai daripada jika ia mengerjakan amal yang Kuwajibkan padanya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan makan-amalan sunah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku jadi pendengaran yang dengannya ia mendengar, menjadi penglihatan yang dengannya ia melihat, menjadi tangan yang dengannya ia bertindak, menjadi kaki yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta pada-Ku pasti Ku-beri dan jika ia minta perlindungan pada-Ku pasti Kulindungi." (HR. Bukhari)
No comments:
Post a Comment