2. Saat Keraguan Tiba
Hidup
adalah pilihan, dalam kehidupan kita senantiasa bertemu dengan dua atau lebih
pilihan, maka kewajiban kita sebagai manusia adalah memilih satu diantaranya.
Saat Bunga Desa sudah memasuki usia matang dalam kedewasaan, ia akan bertemu
dengan dua pilihan, antara kukuh dengan kesendiriannya atau melepas
kesendiriannya untuk memasuki kehidupan berumah tangga. Disaat seperti ini ia
akan bertemu dengan perasaan keraguan yang sangat.
Tidak
sedikit akhwat yang kesulitan menghadapi masa keraguan ini, disatu sisi ia
ketakutan tidak bisa mempertahankan hijabnya –terutama hijab dihatinya- karena
secara fitrah usianya memang sudah matang untuk berumah tangga. Disisi lain ia
bertemu dengan berbagai kekhawatiran, seperti khawatir tidak bisa menjadi istri
shalehah, khawatir salah melangkah dan kekhawatiran lainnya.
Disaat
seperti ini, Sang Akhwat harus mencari orang (guru/ustadz) yang bisa
membimbingnya berfikir, merenung, yang pada akhirnya ia bisa membuat keputusan
yang terbaik sesuai dengan syari’ah dan di Ridhoi Allah SWT
3. Saat Keputusan itu Harus
Dijalani
Masa-masa
yang telah dilalui Sang Akhwat akan senantiasa menempa kedewasaannya, pada
akhirnya ia akan memahami bahwa menikah adalah salah satu pilihan yang harus ia
ambil, karena itu adalah sunah Rasul, yang harus disegerakan jika telah cukup
usia dan menemukan calon pendamping hidupnya.
Suatu
keputusan yang tidak mudah, harus melepas masa lajang, mengganti gelar Bunga
Desa jadi Bunga Keluarga, menjadi seorang istri, menantu, dan menjadi ibu bagi
anak-anaknya.
Lalu
apa yang harus dilakukan saat kata” menikah” menjadi keputusan yang diambil?
a.
Dekatilah
Allah
Hidup adalah perjalanan
yang harus dilalui seluruh umat manusia sampai Allah tentukan akhir
perjalanannya untuk kembali pada-Nya. Jika dalam hidup kita mersakan kepenatan,
kesulitan, dan ketidak mudahan, yang membuat kita merasa lemah tidak berdaya,
tidak tenang, dan tidak nyaman maka dekatilah Allah
No comments:
Post a Comment