3. Saat Keputusan itu Harus Dijalani
a. Dekati Allah...
b. Laa
Takhof wa Laa Tahzan
Jangan takut dan jangan
bersedih! Yakinilah bahwa semua yang kita temui di dunia ini, segalanya telah
Allah catat dalam Kitab-Nya yang mulia sebagai takdir yag harus dijalani,
karena itu tak perlu takut dan bersedih menjalaninya. Serahkan segala urusan
pada Allah karena Allat tidak akan memberikan beban pada seorang hamba kecuali
sesuai dengan kemampuannya.
Allah SWT berfirman, “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di
bumi dan (tidak pula) pada dirimu melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauh
Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah
mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka
cita terhadap apa yang luput darimu dan supaya kamu jangan terlalu gembira
terhadap apa yang Diberikan-Nya padamu. Dan Alah tidak Menyukai setiap orang
sombong lagi membanggakan diri.” (S Al-Hadid: 22-23)
Jika keduanya dilakukan oleh Sang Akhwat
Bunga Desa, Insya Allah ia akan mendapatkan kebahagiaan hakiki.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan
kami ialah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat
akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) janganlah kamu merasa takut dan
janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah dengan (memperoleh) syurga yang
telah dijanjikan Allah kepadamu,” (QS. Fushilat: 30)
Jika usia telah baligh
dan persyaratan menikah telah terpenuhi, maka menikah bukanlah lagi menjadi
suatu pilihan, tapi sudah menjadi keniscayaan. Karena itu jangan ragu untuk
mempersiapkan diri (persiapan ilmu, ruhiah dan jasadiah) untuk melaksanakan
sunnah Rasul yang satu ini.
Dengan demikian seorang
muslimah benar-benar telah menjadi akhwat sejati, ketika dimasa menjadi Bunga
Desa ia bisa melaluinya sesuai dengan yang Allah inginkan dan insya Allah
diberi kemudahan karena ia yakin bahwa semua yang Allah tentukan, adalah yang
terbaik untuk dirinya, Tentu saja tanpa mengesampingkan ikhtiar mempersiapkan
diri menjadi Bunga Keluarga, karena berumah tangga adalah suatu keniscayaan.
Wallahu ‘alam bishawab
No comments:
Post a Comment