Saturday, 6 June 2020

Kala Wanita Jadi Bunga Desa (Part 4)


3. Saat Keputusan itu Harus Dijalani
a. Dekati Allah...

b.  Laa Takhof wa Laa Tahzan
Jangan takut dan jangan bersedih! Yakinilah bahwa semua yang kita temui di dunia ini, segalanya telah Allah catat dalam Kitab-Nya yang mulia sebagai takdir yag harus dijalani, karena itu tak perlu takut dan bersedih menjalaninya. Serahkan segala urusan pada Allah karena Allat tidak akan memberikan beban pada seorang hamba kecuali sesuai dengan kemampuannya.
Allah SWT berfirman, “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput darimu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang Diberikan-Nya padamu. Dan Alah tidak Menyukai setiap orang sombong lagi membanggakan diri.” (S Al-Hadid: 22-23)

Jika keduanya dilakukan oleh Sang Akhwat Bunga Desa, Insya Allah ia akan mendapatkan kebahagiaan hakiki.
            Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah dengan (memperoleh) syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu,” (QS. Fushilat: 30)

            c.      Persiapkan Diri
Jika usia telah baligh dan persyaratan menikah telah terpenuhi, maka menikah bukanlah lagi menjadi suatu pilihan, tapi sudah menjadi keniscayaan. Karena itu jangan ragu untuk mempersiapkan diri (persiapan ilmu, ruhiah dan jasadiah) untuk melaksanakan sunnah Rasul yang satu ini.
Dengan demikian seorang muslimah benar-benar telah menjadi akhwat sejati, ketika dimasa menjadi Bunga Desa ia bisa melaluinya sesuai dengan yang Allah inginkan dan insya Allah diberi kemudahan karena ia yakin bahwa semua yang Allah tentukan, adalah yang terbaik untuk dirinya, Tentu saja tanpa mengesampingkan ikhtiar mempersiapkan diri menjadi Bunga Keluarga, karena berumah tangga adalah suatu keniscayaan.

Wallahu ‘alam bishawab



No comments:

Post a Comment

Resensi "MAHARESA"

Hai Readers apa kabar? Kembali lagi dengan saya yang mau berbagi resensi buku yang dibaca bulan Juni ini.  Ada dua novel yang udah selesai a...